Pasang Iklan Disini
Sabtu, 14 Desember 2013
Surat Kecil Generasi Muda Kepada Pemimpin
Mengapa saya memberi judul ini pada postingan kali ini? Mungkin tingkah para pemimpin kita yang sudah banyak yang kelewat batas, sedangkan kenyataan setelah terpilih belum tentu sesuai dengan yang dijanjikan, kepentingan rakyat dinomorduakan, bahkan di campakkan dan ditertawakan.
"Bilamana Generasi Tua tidak mampu merangkul lagi Sabang sampai Merauke, jangan salahkan Generasi Muda untuk memberontak, Bilamana Pemimpin yang sudah Tua tidak sanggup lagi mengangkat Sabang sampai Merauke, jangan salahkan Generasi muda membentak.
Kita awali dahulu dengan permasalahan yang sudah sangat heboh terdengar saat ini, dan dirasa sudah kelewat batas. Mungkin sudah tidak asing lagi di telinga pembaca nama menteri perdagangan Indonesia yang satu ini. Nama Gita Wirjawan tentu hampir setiap hari kita dengar, hampir setiap hari kita melihat di berita surat kabar maupun media sosial yang kini tengah gencar-gencarnya mencari perhatian publik dalam "perjudian" pilpres Indonesia 2014 nanti.
Tidak ada yang salah dan sudah wajar mungkin setiap calon yang akan mengikuti pemilihan selalu gencar mencari perhatian masyarakat. Baik itu kampanye, pemberitaan di televisi, surat kabar, media sosial, dan lain-lain. Namun terkadang semua itu akan menjadi sangat menjengkelkan kala kita selalu melihat tak ada henti-hentinya Iklan, media sosial, berita televisi yang terus membombardir dengan berita hanya dari satu orang caleg saja.
Mengapa bagian awal postingan saya kali ini saya membahas seorang Gita Wirjawan? Mengapa saya tidak memasukkan juga nama calon lain seperti Aburizal Bakrie yang terus muncul semua kegiatan yang dilakukannya oleh Tv One meskipun dia memiliki saham di perusahaan tersebut? atau nama Harry Tanoe Soedibjo selaku pemilik saham dari MNC Tv?
Memang benar dalam kasus ini Aburizal Bakrie dan Harry Tanoe sendiri juga dalam posisi yang sama dengan Gita Wirjawan, sudah banyak pihak yang mengkritik mereka akibat mencuri start kampanye mengumpulkan suara dalam persiapan pemilu tahun depan. Akan tetapi berbagai iklan maupun pemberitaan Aburizal dan Harry Tanoe tidak selalu muncul setiap saat, dalam arti masih tertutup pemberitaan yang lain hanya selingan sekali-sekali.
Lain halnya dengan Gita Wirjawan, mungkin sama seperti anda, pada awalnya saya juga tertarik melihat sepak terjang calon yang satu ini. Saya yang lumayan aktif juga di media sosial pada awalnya beberapa kali mengikuti berita tentang Gita Wirjawan. Namun, sama seperti anda, lama-lama kita juga menjadi jenuh, semakin lama kita semakin benci melihat berita sepelepun di tayangkan di media sosial. Sebagai contoh, jika anda aktif dalam jejaring sosial seperti facebook, pada halaman sebelah kiri anda pasti anda melihat ada artikel enak untuk dibaca. Namun apa yang terjadi? ujung-ujungnya dalam iklan itu ada saja nama iklan Gita Wirjawan.
Sebuah website yang paling gencar memposting berita tentang Gita Wirjawan adalah http://www.indonesiamerahputih.com . Jika anda melihat dalam website tersebut, 90% berita yang ditampilkan pasti memuat nama Gita. Tidak ada berita lain sebagai bahan pendukung sehingga membuat sebagian besar pembaca pun menjadi "ngeh", dan kemudian jika melihat berita yang muncul dari website tersebut pasti langsung meng-close langsung dari website tersebut.
Pesan saya sebagai warga biasa, sebagai penulis dan pengamat, bukan hanya untuk pak Gita Wirjawan, pak Aburizal, maupun Harry Tanoe, tetapi untuk semua calon pemimpin nanti. Apakah itu Pilpres, pemilu Gubernur, dan lain-lain nanti :
1. Kalian sudah tua, dengan umur kalian yang sudah tua itu jangan sampai membuat kami yang masih muda muak dengan tingkah laku kalian. Apa yang kalian perbuat semata-mata mencari dukungan saja. Tapi ujung-ujungnya hanya untuk membuat perut kalian semakin buncit.
2. Kalo tidak sanggup berbuat banyak ketika terpilih nanti, jangan banyak mengumbar janji, jangan jadi orang munafik, orang munafik aja masuk neraka, apalagi kalian yang telah menjadi pemimpin yang munafik, mau masuk ke neraka sebelah mana lagi?
3. Bukan hanya kami sebagai generasi muda, semua rakyat pun muak melihat kebaikan kecil kalian diperlihatkan, jaman sekarang hal seperti itu sudah basi dan masyarakat tentu tidak bodoh, kan bodoh sudah diperangi Indonesia sendiri.
4. Jadi pemimpin itu jabatan nomor dua yang paling berat dosanya setelah hakim, INGAT itu..!! Dunia ngga lama lagi mau kiamat, jadi pemimpin yang baik..!!
5. Jadi pemimpin jangan plin-plan, seperti pak SBY sekarang, yang menurut saya sangat "lembek" sebagai pemimpin, tidak ada keberanian dan ketegasan. Contoh kasusnya ketika sudah tau disadap sama Australia, tapi cuma bisa memaafkan, cuma bisa protes, cuma bisa meminta kejelasan. BODOH sekali pemimpin macam itu, dan saya malu melihat negara kita seperti diinjak-injak begitu. Ramahnya orang Indonesia, baiknya orang Indonesia dimata dunia juga ada batasnya. Kalo kehormatan sudah diinjak-injak orang apa kalian tidak marah? Dulu saja negara macam Malaysia, Australia pada masa Soekarno ketar ketir ketika mau diserang Indonesia, kenapa sekarang mereka malah berani menantang kita? COBA JAWAB..!!
Apa sih yang ditakutkan kalo teman saja sudah diatas kepala kita (keterlaluan), anak SMP aja bisa langsung mukul temannya yang seperti itu, apalagi kita yang ngaku-ngakunya sebagai bangsa yang kuat. Saya akui kita harus menyelesaikan masalah dengan baik-baik, dengan kepala dingin, tidak mesti dengan kekerasan, tetapi apa hanya karena merasa kita kalah senjata, hanya merasa kita kalah kuat dari mereka sehingga kita menempuh jalur betina seperti itu? mana juga jantannya Indonesia!
6. Kalian sebagai generasi tua, yang sudah harus ingat umur, sudah sebaiknya membiarkan generasi muda saja yang mengatur Indonesia ini kalau memang tidak becus dalam memimpin, cuma bisa memberi Harkos (harapan kosong) saja pada rakyat, kalian makan nasi, rakyat makan kerak nasi, kalian tidur dikamar ber- ac kasur empuk, rakyat kalian masih ada yang kelaparan tengah malam, Sumpah saya sangat sedih ketika melihat anak umur 6 tahun jam 2 malam masih saja menjual koran demi mencari sesuap nasi, sebagian mereka tidur di lampu merah jalanan cuma beralas kardus dan api unggun PAK..!! Apalah arti sebuah koran kalau sudah malam pak? sudah malas orang baca kan? mereka terpaksa, tidak tau lagi caranya mencari uang. Dimana OTAK kalian semua sebagai pemimpin? Kalian membanggakan sebagian kecil rakyat yang sudah kalian bantu, kalian umbar semua kebaikan kalian, padahal sebagian besar masih banyak yang butuh sekolah, masih banyak yang butuh pekerjaan, masih banyak yang butuh tempat tinggal, dan sangat banyak yang masih membutuhkan bantuan sesuap nasi..!
Kalian, yang pemimpin beragam Islam, Harusnya malu melihat cara kalian memimpin rakyat sekarang, Tidak pernah kalian baca ya sejarah kepemimpinan zaman sahabat itu seperti apa? Zaman dahulu para pemimpin itu tidak berani menggunakan lampu penerang pakai duit rakyat, zaman sekarang apa? mobil duit rakyat, rumah duit rakyat, kantor duit rakyat, DIMANA MALUNYA KALIAN? ngga pernah diajarkan sejarah sama orang tua kalian?
7. Seandainya sekarang dibuat undang-undang Gaji Presiden, Gubernur, DPR, dan segala macam namanya itu dikurangi 75% masih mau tidak kalian jadi pemimpin? Itu saja pembedaan besar mana pemimpin sejati mana tidak bagi kalian yang mengejar harta dunia. Mengapa sebagian rakyat gajinya bisa 20rb per/hari, sedangkan kalian 20juta, bahkan bisa 50juta satu hari? Sudah dapat gaji seperti itu masih aja banyak Tikus di pemerintahan, memakan duit rakyat, korupsi sebanyak-banyaknya tidak sadar perut buncit dari duit korupsi.
Terus terang, dari usia saya 17 tahun sampai sekarang, jangankan pemilu Gubernur, pemilu Presiden, pemilu kampus saja saya belum tentu ikut. Bisa bilang saya ini Golput tingkat akut. Mengapa saya bisa Golput? atau dalam lingkup lebih luas, kenapa masyarakat banyak yang Golput? tanyakan sama diri kalian, apa yang sudah kalian beri pada kami sebagai rakyat, apa untung yang kami dapat setelah kami memilih anda? cuma harapankah?
Tulisan ini saya buat karena saya sudah tak sanggup melihat lagi realita yang terjadi sekarang, kesenjangan sosial yang semakin membesar, yang kaya terus saja mengeruk kekayaan, yang miskin semakin menderita karena kemiskinan.
Sering saya keluar rumah disaat tengah malam sekedar melepaskan kejenuhan, selalu saja saya melihat banyak kecil yang seharusnya pada saat dinginnya malam seperti itu sedang tidur nyenyak di kasur yang empuk agar siap untuk sekolah besok paginya seperti adik kita, tapi apa? mereka masih banyak yang mengamen mencari duit, menjajakan koran demi sesuap nasi, miris jika kita melihatnya, jika membayangkan dimana para pemimpin tidur disaat yang sama, hotelkah? atau di rumah gedung mereka kah?
Semoga mereka sebagai pemimpin, dan kita semua yang mungkin nanti menjadi pemimpin pula setelah membaca ini terbuka pemikirannya saat menjadi pemimpin kelak, amin..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
hai, saya Chintya. Saya mau bertanya mengenai Buah Rumbia. Apapakah ada email yang bisa saya hubungi?
BalasHapusini email saya: cindoot@hotmail.com
Terima kasih sebelumnya.
silahkah kirimkan pertanyaan, kritikan, atau saran ke buahrumbia@gmail.com
BalasHapus:)
ArenaDomino Partner Terbaik Untuk Permainan Kartu Anda!
BalasHapusHalo Bos! Selamat Datang di ( arenakartu.org )
Arenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)
Game Terbaru : Perang Baccarat !!!
Promo :
- Bonus Rollingan 0,5%, Setiap Senin
- Bonus Referral 20% (10%+10%), Seumur Hidup
Wa :+855964967353
Line : arena_01
WeChat : arenadomino
Yahoo! : arenadomino
Situs Login : arenakartu.org
Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel ( Online 24 Jam )
Min. DEPO & WD Rp 20.000,-
INFO PENTING !!!
Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.